cs@klikmjm.com 021-2921 8911

Cara Memperbaiki Tembok Yang Retak

Anda menemukan masalah pada tembok Anda? Ada beragam problem yang biasa ditemukan pada tembok, misalnya tembok berlumut, tembok retak, tembok miring, dan tembok berlubang. Masalah-masalah pada tembok tersebut lebih sering ditemui pada rumah yang sudah berusia cukup tua. Problem tembok berlumut disebabkan karena kondisi tembok yang lembab, sementara tembok miring maupun tembok retak, biasanya dikarenakan problem pada konstruksi.

Tembok yang retak harus diperbaiki sesegera mungkin untuk menghindari problem yang lebih parah. Berikut ini beberapa langkah mudah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki tembok yang retak agar tidak menjalar dan menjadi semakin parah:

Alat yang diperlukan:

  • Dempul
  • Plester
  • Sander
  • Spackle
  • Cat
  • Amplas

Membersihkan Bagian Yang Retak Pada Tembok

Pada celah atau retakan di tembok, biasanya terdapat lumut , debu, dan serpihan. Sebelum mulai memperbaiki dan menambal tembok yang retak, sebaiknya bersihkan kotoran pada retakan tersebut. Gunakan pisau, benda yang tajam, atau bahkan vacuum cleaner untuk menyedot debu dan kotoran pada retakan tersebut.

Isi celah dengan spackle atau campuran semen

Untuk menambal tembok yang retak, perlu dilihat seberapa besar tingkat keretakan tembok tersebut. Anda bisa menggunakan spackle atau campuran semen. Aplikasikan bahan ini dengan bantuan dempul  (putty knife) untuk menghilangkan sisa – sisa tambalan yang meluber, dan meratakannya dengan dinding.

Tutupi bekas retakan tembok dengan plester drywall

Setelah retakan pada tembok selesai ditambal, Anda perlu menutup tambalannya dengan plester drywall. Anda perlu memotong plester pita menjadi strip panjang dan cukup lebar yang cukup untuk menutupi bekas retakan.

Aplikasikan kembali spackle di atas retakan pada tembok

Sekali lagi, gunakan pisau dempul untuk menempatkan dan meratakan spackle dengan lapisan tipis di atas dinding secara merata. Dempul harus diratakan berkali – kali hingga tambalan hasil retakan tidak terlihat tebal dan menyembul dari dinding.

Amplas pada bagian yang sudah ditutupi spackle

Amplas dengan pola ke bawah  pada seluruh bagian tembok yang sudah ditambal untuk menjaga agar bekas tambalan lebih rata, tidak menimbulkan benjolan, dan membuat permukaan tembok bekas retakan tetap halus dan siap untuk dicat. Ulangi proses spackling dan pengamplasan ini hingga didapatkan hasil yang halus dan rata.

Aplikasikan cat pada bekas retakan menggunakan warna yang sama dengan tembok

Area yang sudah selesai ditambal dan diperhalus dengan amplas, tentunya masih meninggalkan bekas tambalan karena warna putihnya yang mencolok karena bekas amplas, yang terlihat amat sangat kontras dengan warna pada bagian tembok yang lain. Untuk itu, Anda bisa mengulangi untuk mengecat bagian tersebut dengan warna yang sama dengan warna tembok.

Jika Anda sulit menemukan warna yang sama, dan khawatir jika Anda menggunakan warna yang tidak mirip, akan terlihat bekas tambalan pada tembok, maka Anda bisa mengecat seluruh tembok dengan warna yang baru, sehingga bekas tambalan akan lebih tersamarkan dengan warna tembok yang baru.

Back
Whatsapp